HARI PRAMUKA

HARI PRAMUKA
        Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Organisasi kepanduan pertama di Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie (JPO), yang dibentuk oleh S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916. Organisasi ini merupakan peleburan dari berbagai organisasi kepanduan lain, seperti Hizbul Wahton, JJP, dan Pandoe Pemoeda Sumatra.
        Pada masa penjajahan Jepang, aktivitas organisasi kepanduan dilarang. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia, Gerakan Pramuka mulai berkembang. Pada September 1945, sejumlah tokoh gerakan kepanduan berkumpul di Yogyakarta dan membentuk Pandu Rakyat Indonesia. Presiden Soekarno merespon positif gerakan ini dan memberikan amanat untuk mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting pembangunan bangsa.
       Pada 30 Juli 1961, organisasi kepanduan berkumpul di Gelora Senayan dan berikrar untuk meleburkan diri ke dalam satu organisasi kepanduan bernama Gerakan Pramuka. Pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat melalui Keppres Nomor 448 Tahun 1961. Presiden Soekarno menyerahkan Panji Gerakan Pramuka kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka periode pertama.
       Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa, yang diciptakan oleh Bapak Sumardjo Armodipuro. Tunas Kelapa melambangkan cita-cita yang tinggi, lurus, mulia, jujur, tegak, dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu. Lambang ini juga melambangkan kepribadian yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.
      Hari Pramuka diperingati setiap tahunnya pada tanggal 14 Agustus. Perayaan ini penting untuk menggaungkan kembali tekad pengabdian pramuka kepada Bangsa Indonesia. Selain itu, perayaan ini juga sebagai momentum untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, Hari Pramuka bukan hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat komitmen dan semangat kepramukaan di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIKLAT KEPENGURUSAN HMPS TADRIS IPS PERIODE 2024

Cahaya Ramadhan : Bulan Berkah Dan Pengampunan

Sejarah tanggal 30 September - Peristiwa G30S/PKI