HMPS Tadris IPS UIN Satu Tulungagung

     Aksi terorisme yang menyebarkan berbagai ideologi kebencian terus melukai, mencederai, dan membunuh ribuan orang tak berdosa setiap tahunnya. ungkin sebagian kita belum mengetahui betapa pentingnya tanggal 21 Agustus bagi para korban dan penyintas terorisme. terorisme merupakan musuh seluruh peradaban dan menjadi ancaman serius bagi keamanan dan kedaulatan negara-negara di dunia.        Aksi terorisme berpotensi mengancam dan menyasar siapa saja tanpa pandang bulu. Anak – anak hingga orang dewasa berpotensi menjadi korban kekejian dari aksi terorisme. Di Indonesia sendiri, aksi terorisme menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka yang menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit pula yang harus meregang nyawa.     Dampak panjangnya, banyak anak-anak kehilangan orang tua, keluarga yang kehilangan anggota keluarganya yang dicintai, kerugian materil, serta hilangnya kesempatan kerja dan...

      Tanggal 17 Agustus 2024 menandai perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Hari ini bukan hanya sekadar peringatan tahunan, tetapi juga momen penting untuk merenungkan perjalanan bangsa dan memperbaharui tekad menuju masa depan yang lebih baik.       Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yang dibacakan oleh Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus 1945, menandai berakhirnya penjajahan dan lahirnya sebuah negara merdeka. Sejak saat itu, setiap 17 Agustus menjadi hari yang penuh makna, merayakan perjuangan para pahlawan dan mengingatkan kita akan pentingnya mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.         Setiap tahun, perayaan Hari Kemerdekaan mengusung tema tertentu yang mencerminkan isu-isu dan aspirasi terkini. Untuk tahun 2024, tema yang diusung adalah "Bersatu dalam Keragaman, Maju dalam Kemajuan." Tema ini menggarisbawahi pentingnya persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia serta dorongan untuk ter...

HARI PRAMUKA         Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Organisasi kepanduan pertama di Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie (JPO), yang dibentuk oleh S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916. Organisasi ini merupakan peleburan dari berbagai organisasi kepanduan lain, seperti Hizbul Wahton, JJP, dan Pandoe Pemoeda Sumatra.         Pada masa penjajahan Jepang, aktivitas organisasi kepanduan dilarang. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia, Gerakan Pramuka mulai berkembang. Pada September 1945, sejumlah tokoh gerakan kepanduan berkumpul di Yogyakarta dan membentuk Pandu Rakyat Indonesia. Presiden Soekarno merespon positif gerakan ini dan memberikan amanat untuk mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting pembangunan bangsa.        Pada 30 Juli 1961, organisasi kepanduan berkumpul di Gelora Senayan dan berikrar untuk meleburkan diri ke dalam satu organisasi kepanduan bernama Ge...